Indonesia dalam Foursquare: Mengintip Potensi Ekonomi di 3 Kota

Indonesia dalam Foursquare: Mengintip Potensi Ekonomi di 3 Kota

Di era Data Everywhere saat ini, kita bisa melakukan hal-hal kreatif terkait dengan ketersediaan data untuk menunjang riset atau sekedar memenuhi rasa ingin tahu kita. Sebagai contoh, beberapa dari kita mungkin belum pernah berkunjung ke beberapa kota besar di dunia, sehingga kita tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi keramaian di kota/negara tersebut. Bisa juga untuk seorang pebisnis yang ingin membuka cabang atau melihat pasar di luar negeri, bisa memperkirakan kondisi kota tersebut dengan melihat tingkat keramaian di kota yang dituju. Bagaimana caranya kita mengetahui hal tersebut tanpa perlu melakukan perjalanan ke sana?

Foursquare sebagai layanan jejaring sosial online yang menyediakan fitur untuk check in berbasis metode gamification dengan diberikannya award seperti badge, mayor dan lain lain. Pengguna Foursquare pun merasa nyaman untuk membagikan lokasi mereka ke lingkungan teman-temen dekat dan bisa disebarkan melalui media sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, Instagram dan lain lain. Data yang kita produksi pada platform Foursquare sangatlah besar sehingga bisa dimasukkan dalam kategori Big Data

Dalam artikel ini saya akan memperlihatkan peta beberapa kota di Indonesia menggunakan data check in Foursquare selama 3 bulan terakhir. Titik-titik putih menunjukan orang-orang yang check in di lokasi tersebut, semakin terang titiknya maka semakin banyak orang yang check in disana. Kota yang saya pilih adalah Jakarta (karena kita bisa bandingkan dengan kenyataan kondisi kepadatan Jakarta), Bandung (karena saya tinggal di Bandung, jadi bisa saya bandingkan langsung) dan Malang (karena ini kota asal saya, jadi saya juga bisa bandingkan langsung).

Bila dibandingkan dengan kota-kota di Asia, dapat terlihat Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat aktif dalam penggunaan Foursquare selain Jepang, Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Jakarta pada gambar pertama memperlihat wilayah jakarta pusat / selatan dan depok sebagai daerah dengan jumlah check in terbanyak, demikian juga setelah di zoom in ( pada gambar 2 dan 3), terlihat kepadatan check in di daerah sekitar jl. gatot subroto, jl sudirman ke arah utara. Hal tersebut selaras dengan pusat ekonomi Jakarta di sekitar wilayah tersebut.

Demikian juga dengan kota Bandung pusat kepadatan check in selaras dengan pusat aktivitas ekonomi masyarakat Bandung di daerah sekitar alun alun kota ke arah utara

 

Sedangkan kota Malang (dan Batu) terlihat sangat kontras dibandingkan daerah sekitarnya yang relatif sepi dari keramaian

Hasil pemetaan setelah divalidasi dengan kondisi kenyataan keramaian dan kepadatan tiga kota tersebut, ternyata memang sesuai. Jadi bisa disimpulkan penggunaan data Foursquare bisa menggambarkan kenyataan seperti kepadatan perkotaan, pusat keramaian, sentra ekonomi dan lain lain. Dalam konteks ekonomi, pengetahuan seperti ini sangatlah berharga bagi pemerintah, walaupun saya yakin mereka sudah punya data sendiri tentang hal tersebut, tapi bagi masyarakat awam atau industri swasta insight seperti ini akan sangat bermanfaat.

Sumber:

Andry Alamsyah (Dosen MBTI, Universtias Telkom)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *