Menciptakan Budaya Menulis di Perguruan Tinggi
Bandung Selasa (17/06) Ada pepatah yang mengatakan untuk mengenal dunia maka membacalah, dan untuk dikenal dunia maka menulislah. Pepatah ini mengingatkan kita bahwa betapa pentingnya arti tulisan bagi seseorang
Sementara itu, minat untuk menulis di kalangan civitas akademika di perguruan tinggi pun masih tergolong rendah. Walaupun saat ini perguruan tinggi terus mendorong minat menulis mahasiswa dan dosennya, banyak kalangan civitas akademika yang mengalami kesulitan untuk menuangkan pemikirannya menjadi sebuah tulisan yang baik dan menarik untuk dibaca. Karena menulis masih belum menjadi budaya di kalangan civitas akademika. Hal inilah yang melatarbelakangi digelarnya acara Workshop Menulis Buku Dan Blog oleh Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Telkom University.
Menurut Adhi Prasetyo dosen FEB yang menjadi salah satu pembicara di acara tersebut mengatakan, carilah topik yang kita dan orang lain suka. Memilih topik buku yang kita sukai akan meningkatkan semangat untuk menulis. Ada beberapa cara supaya kita mendapatkan topik yang kita dan orang lain suka, pertama cari topik yang paling banyak ada di toko buku atau melihat referensi dari internet. kita bisa cari topik yang menarik di google trends atau google keyword planner Kata Adhi. Lanjut Adhi cara berikutnya adalah dengan menentukan outline supaya mempermudah kita menulis buku, membuat komitmen menulis dengan mengalokasikan waktu, dan memunculkan rasa bersalah jika kita tidak menulis.
Selain menulis buku, ada begitu banyak cara yang mudah dan murah supaya tulisan kita banyak dibaca oleh orang lain yaitu melalui blog dan sosial media. Dalam acara tersebut, dikatakan bahwa manfaat nge-Blog diantaranya sebagai catatan pengetahuan agar tidak hilang, sarana latihan menulis, mengemukakan pendapat, personal branding, sebagai bisnis, dan manambah teman atau sahabat Ujar Jurry Hatammimi.
Hal senada pun diungkapkan oleh Andry Alamsyah. Pada dasarnya manusia perlu mengekspresikan ide dan pemikirannya melalui tulisan. Saat ini ada begitu banyak sosial media yang bisa dijadikan sarana untuk menulis diantaranya facebook, path, twitter dan lainnya.
Kewajiban Menulis Bagi Dosen
Tulisan merupakan hasil karya dari pemikiran seorang dosen. Menulis merupakan keahlian yang wajib dimiliki oleh seorang dosen. Karena selain mengajar dosen juga dibebankan kewajiban untuk melakukan penelitian, menulis artikel ilmiah dan jurnal. Tulisan seseorang yang banyak dikutip oleh orang lain akan menjadi suatu kebanggaan. Dan itu menjadi suatu bukti bahwa hasil pemikiran kita mendapat pengakuan dari orang lain. Diharapkan dosen-dosen aktif menulis, tidak hanya menulis artikel ilmiah atau jurnal, tetapi juga aktif menulis di blog, google scholar, academia, dll kata Wakil Dekan II FEB Lia Yuldinawati. Untuk itu sudah merupakan hal yang wajib untuk menjadi seorang dosen juga harus memiliki kemampuan menulis yang baik.(Tyas)