Pengabdian Masyarakat Dosen: Hidup Mandiri Dengan Entrepreneurship

Pengabdian Masyarakat Dosen: Hidup Mandiri Dengan Entrepreneurship

Bandung Tel-U Pentingnya peran wirausahawan dalam membangun kemandirian ekonomi pada suatu masyarakat tidak perlu disangsikan lagi. Di Amerika Serikat, sebagai salah satu negara maju, tingkat penduduk dewasa yang terlibat dalam bisnis baru telah mencapai 13% pada 2012. Sayangnya optimisme yang sama belum dirasakan di Indonesia. Pada tahun 2013, data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat bahwa tingkat wirausahawan di Indonesia baru mencapai 1,56% dari total penduduk.

Pemerintah Indonesia sendiri berharap jumlah wirausahawan di Indonesia akan mencapai 2% pada akhir 2014. Angka ini jauh tertinggal dari Cina (10%), Jepang (8%), Singapura (7%), bahkan Malaysia (4%) sebagai sesama negara berkembang. Sayangnya mayoritas lulusan SLTA (61,88%) masih lebih memilih menjadi karyawan daripada menjadi wirausahawan. Untuk dapat membantu program pemerintah, diperlukan keterlibatan dari elemen-elemen masyarakat lain selain pemerintah dan dunia usaha yang salah satunya adalah kalangan akademisi.

Berangkat dari fenomena di atas, para Dosen Program Studi MBTI Telkom University mengadakan pengabdian masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan bagi kelompok masyarakat yang dirasa paling membutuhkan, salah satunya untuk anak-anak panti asuhan.

Ini adalah pilot project kita untuk anak-anak panti asuhan supaya mereka bisa hidup mandiri setelah lepas dari yayasan panti asuhan, dan kedepannya kami juga akan membina anak-anak panti asuhan lainnya Kata Elvira Azis, Ketua Kegiatan Pengembangan Keterampilan Kewirausahaan Anak-Anak Panti Asuhan DTA Ar-Raudah, Minggu 18 Januari 2015.

Anak-anak panti asuhan dituntut untuk mencapai kemandirian finansial saat usia mereka menginjak 18 tahun (lulus SMA). Namun demikian mencapai kemandirian finansial bukanlah kondisi yang dapat diciptakan dalam waktu singkat. Kemandirian tersebut perlu ditumbuh kembangkan dari waktu ke waktu.

Untuk itulah pelatihan kewirausahaan ini dirancang dengan harapan dapat melahirkan wirausahawan yang mandiri dan siap bersaing di era perdangangan bebas. Pelatihan kewirausahaan ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 18 dan 25 Januari dan ditutup pada hari minggu tanggal 1 Februari 2015.

Pelatihan ini tidak hanya sampai pada penyampaian materi, tetapi juga akan dilanjutkan dengan mempertemukan para peserta pelatihan dengan pemilik modal yang tertarik untuk membantu para calon wirausaha. Para Dosen MBTI akan terus mendampingi para calon wirausaha tersebut mulai dari memulai dan sampai menjalankan usahaanya. (MBTI/FEB/Tys)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *